9.17.2009

Phobia 2 and us

jadi gue dan kalyzh serta nando has planned to watch something at blitzmegaplex teraskota. At first we just couldn't choose the movie we wanna watch. From Trailer Park of Terror and Carriers to Phobia2, FYI Trailer Park of Terror and Phobia 2 are horror movies. Carriers is a thriller movie. Finally we chose Phobia 2. From what I've known b4, Phobia and Phobia 2 are horror movies that really do scares us. I hate that kind of movie. But it's the final deal. We made it and watch it.

Nah sebelum review movie, gua cerita ya kronologisnya.
  1. gw berangkat ke Teraskota dan macet dijalan, panasnya luarbinasa rasanya kulitku meleleh. Nando masih menunggu mami yang belum pulang dari pertjentilannya. Kalyzh sudah otw saat gua meleleh tetapi gua dan kalyzh akhirnya tiba dengan selang waktu (t) = 60sekon.
  2. Sambil menunggu Nando yang masih menunggu mami kembali dari peraduannya, gua dan Kalyzh mencuba untuk beli tiket dulu, jadi kita naik ke atas (tidak efektif ya kalimatnya) dan mendapati bahwasanya Imperial Chef sudah berbenah dan nampaknya akan buka dalam waktu 1-2 bulan lagi. Setelah melewati mas mas tukang bangunan di Imperial Chef kami menatap nanar blitzmegaplex yang masih tutup. Dengan malu kami pun berjalan kembali turun dengan lift ke lantai 2.
  3. Setelah turun ke lantai 2, gua dan Kalyzh langsung melangkahkan kaki dengan riang gembira menuju Gramedia dan gua menitipkan tas. Setelah beberapa menit dan detik, Nando akhirnya muncul dan melihat gua sedang berpose dari balik kaca yang sudah diusapkan Cling sehingga bersih bening seperti tanpa kaca.
  4. Setelah Nando bergabung dengan gua dan Kalyzh, kita mulai mengautis seperti biasa kalau 2 atau 3 orang autis berkumpul dan mulai mengobrol maka dipastikan orang sekitarnya akan menjadi malu dan meninggalkan kami yang semakin berisik dalam keautisan kami.
  5. Setelah beberapa tawaan dan bahakan yang membahana di segenap penjuru Gramedia, emba emba Gramedia mulai merasakan ancaman yang datang dari kami bertiga dan berusaha mengusir kami. Karena malu, kami meninggalkan Gramedia dengan anggunnya namun betapa jahatnya Kalyzh dan Nando. Mereka meninggalkan saya sendirian di Gramedia untuk mengambil tas saya yang berisi buku-buku untuk les karena gua gamau rugi jadi langsung les dari Teraskota untuk menghemat biaya ongkos.
  6. Setelah gua mengambil tas dan menggabungkan diri bersama orang autis lainnya, kami menuruni eskalator dan dengan begitu bingungnya gua dan kalyzh ingin mencuba Coffee World.
  7. Saat kami memasuki Coffee World, emba embanya bilang bahwasanya mereka belum buka. Malu banget ga sih? Padahal kacanya sudah dilengkapi sticker Coffee World & Cream Fudge dan nampaknya sudah siap melayani pembeli rakus yang ingin mencuba seperti layaknya gua dan Kalyzh.
  8. Karena Coffee World belum buka, kami mengayunkan langkah menuju d'Flavy. Disana Nando menjadi lemot karena ga ngerti dengan apa yang dicakapkan pegawai d'Flavy tentang promonya. Karena gua dan Kalyzh ga mau rugi, kita ambil sendok dan mulai menggerogoti kefirnya Nando. Setelah puas mencuba kefirnya Nando, kita mulai bernarsis ria.
  9. Puas narsis di d'Flavy, kami berjalan dengan perlahan namun pasti menuju Bengawan Solo Coffee. Dalam perjalanan, kami menyempatkan diri untuk berfoto ria lagi di amphitheatre yang menurut Prof. DR. dr. Ir. Kalyzh S.Pd, M.Pd akan dibuat kolam ikan koi yang dapat dipakai berenang para balita yang lucu, imut, dan menggemaskan. Juga dalam perjalanan, gua bertanya pada Nando mengenai Kanji yang tertulis pada papan toko Aunty Li Kopitiam. Ternyata artinya adalah Toko Kopi (Kedai Kopi) Li (Lee).
  10. Sesampainya di Bengawan Solo Coffee, gua dan Kalyzh memesan kopi. Gua memesan Hot Flavored Milk rasa Hazelnut sementara Kalyzh memesan Iced Caffe Latte. Karena waktu yang sangat mendesak akhirnya kami membayar namun meninggalkan pesanan kami yang sedang dibuat oleh mas mas Bengawan Solo Coffee yang menurut Kalyzh cukup menawan hati.
  11. Kami keluar dari Bengawan Solo Coffee dengan langkah kaki yang lebar namun tetap menjaga keanggunan seperti layaknya selebritis-selebritis kelas dunia. Kami bertiga langsung menuju blitzmegaplex dan naik melalui eskalator yang masih nonaktif dengan penuh nafsu yang menggebu-gebu.
  12. Setelah memesan tiket menggunakan blitzcard, gua tak lupa melakukan topping-up saldo Blitzcard sebesar Rp.100.000,00 dan tanpa gua sadari, melakukan topping-up tersebut telah menguras saldo uang kartal gua menjadi hampir tidak cukup apabila tidak teringat akan hutang Kalyzh padaku saat daku membayarkannya Iced Caffe Latte.
  13. Kemudian kami menuju ke eskalator yang masih nonaktif dan segera menggerakkan tubuh ke Bengawan Solo Coffee untuk mengambil pesanan. Sesampainya di Bengawan Solo, kami menyempatkan diri untuk mengambil gambar sejenak.
  14. Karena waktu yang memepet dan memaksa kami memipihkan tenggat, kami pun bergegas kembali menuju ke Blitzmegaplex karena show akan segera dimulai. Kemudian karena tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar, saya dan Kalyzh menitipkan kopi kami di dalam tasnya nando. Sorry for the inconvenience, Nando.
  15. Nah kami pun memasuki Auditorium 1 dan menikmati Phobia 2. It's so wonderful, scary, and totally Autis in the end.
  16. udah ya segitu aja, gua lupa sih abis itu ngapain lagi